Rizka Nur Laily Muallifa
Author
Puisi-puisi Rizka Nur Laily Muallifa #5
Diposting : 07 Juli 2020 Rizka Nur Laily Muallifa
Dua Iman di Meja Makan Keriangan mudah menghampiri siapa yang salatnya bolong-bolong Menjelma gaji cukup, pekerjaan ringan, jalinan kisah penuh asih Sementara salat dan doa yang penuh seluruh Diganjar dengan pekerjaan tak riang, gaji belum cukup, hingga pengkhianatan kisah kasih yang rimbun Dua… read more
Teladan Hidup dari Para Perempuan Desa
Diposting : 05 Juni 2020 Rizka Nur Laily Muallifa
Pada hari yang biasa, bulik saya tiba-tiba berseloroh di hadapan suaminya. “Ngeneki polahe wong wedok bendino. Makane, suk mben nek meninggal sampeyan sek. Nek ora ngono, suk mben sopo sing arep ngopeni anak-anakmu.” Kalau dialihbahasakan kira-kira demikian, “Beginilah pekerjaan perempuan… read more
Puisi-puisi Rizka Nur Laily Muallifa #4
Diposting : 25 Mei 2020 Rizka Nur Laily Muallifa
Parcel emping, kacang kupas, sirup rasa hujan, kukis, biskuit tanpa bapak berbaris dalam kardus mi instan berhari raya dengan sopan (Bojonegoro, 2020) Buku Serakah buku-buku ditebus dengan mata serakah seolah kebaikan mutlak ada padanya begitu sampai rumah buku-buku itu menjelma kesombongan tak… read more
Puisi-puisi Rizka Nur Laily Muallifa #3
Diposting : 01 Mei 2020 Rizka Nur Laily Muallifa
Siang Hari di Bulan Ramadan aku boleh mengantuk dan tidur seluas cita-cita saat ibu ramban daun ketela atau bayam di kebun samping rumah untuk disulap jadi kudangan bercita rasa asam atau berwarna kemangi (Bojonegoro, 2020) Tadarus anak-anak berlompatan di tangga ayat suci di atas bangku kecil… read more
Puisi-puisi Rizka Nur Laily Muallifa #2
Diposting : 25 Maret 2020 Rizka Nur Laily Muallifa
Pageblug Pintu mengandung rindu yang tak tuntas Pada pasrah wajah ibu dan bicara bapak yang irit Di perjamuan makan yang senantiasa hangat Ada kenang-kenangan rimbun daun singkong di halaman rumah (Jogja, 2020) Tak Ada Istirah … read more
Puisi-puisi Rizka Nur Laily Muallifa
Diposting : 26 Februari 2020 Rizka Nur Laily Muallifa
Rabu Malam di Masjid Mataku pengetahuan kosong yang duduk di barisan depan dengan pamrih paling utuh Pemaparan yang rimbun ingin direguk sebagai pemahaman meski tanpa bekal Pak guru mengerti Anak-anak tidak cukup membawa bacaan atau kenang-kenangan dari mata pelajaran sejarah Malam itu, beliau… read more
Menghidupi Kematian
Diposting : 20 Desember 2019 Rizka Nur Laily Muallifa
Setahun yang lalu, sore terjadi di Bilik Literasi dengan hangat berkat teh dan gorengan. Empat gadis menyimak ceritera bapak-guru Kabut (Bandung Mawardi). Tentang keseruan menafakuri buku-buku, tersirap oleh frasa-frasa yang sering tak terpikirkan, mengingat-mengagumi sekian tokoh-penulis yang tekun… read more
Di Jauh, Merasakan Ibu di Rumah
Diposting : 21 Agustus 2019 Rizka Nur Laily Muallifa
Di jauh, seorang gadis memasak untuk menghadirkan aroma tubuh ibunya. Ia melihat–dan kini mengingat–tahapan demi tahapan dalam aktivitas memasak yang dilakukan ibu di rumah. Aroma cabai adalah aroma keberanian, jahe seperti kehangatan, bawang berarti kesedihan, lengkuas beraroma keangkuhan.… read more