buletin

Category

Keabadian di Atas Kesementaraan

Keabadian di Atas Kesementaraan

Diposting : 20 Agustus 2017 Ria Fitriani

Suatu kali Sapardi Joko Damono pernah menuliskan dengan sederhana dan indah dalam salah satu sajaknya, “Yang fana adalah waktu. Kita abadi.” Bagi saya kalimat tersebut betapa sangat tidak biasa, karena bagaimana manusia menjadi abadi sedangkan waktu sendiri adalah fana? Bukankah waktu adalah… read more

An-Nahl untuk Gunung

An-Nahl untuk Gunung

Diposting : 07 Agustus 2017 Ainia Prihantini

“Pencapaian pendakian seperti apa yang paling berhasil membuatmu terus mengucapkan ‘alhamdulillah’ saat mengenangnya?” Kalimat semacam itu acap kali ditujukan kepadaku ketika si penanya baru saja mengetahui bahwa aku suka melakukan perjalanan mendaki gunung. Aku selalu menjawab,… read more

Musafir

Musafir

Diposting : 23 April 2015 Ihab Habudin

Musafir. Itulah mungkin laku kita hidup di dunia ini sebagai pejalan. Kita, jikapun pembaca setuju tentunya, hanyalah para pejalan yang hidup di dunia yang sebentar singgah, sebentar duduk, sebentar lewat, lalu menghilang dan hanya menyisakan nama. Sebagai seorang musafir, kita berarti sedang berjalan… read more

Tilawah Jawi dan Yang Arab di Jawa

Tilawah Jawi dan Yang Arab di Jawa

Diposting : 07 Agustus 2015 Muhammad Yaser Arafat

Ada banyak tanggapan terhadap pada tilawah jawi atau pembacaan al-Quran langgam Jawa sejak ia menghebohkan masyarakat dunia beberapa waktu lalu. Di antaranya berbunyi tuduhan bahwa tilawah jawi merupakan penolakan pada “yang Arab”. Dalam beberapa pertemuan, beberapa pihak telah menanyakan hal itu pada… read more

Jaran-Jaranan

Jaran-Jaranan

Diposting : 21 Agustus 2015 HS. Janutama

Betapa senangnya hati saya. Kuda-kudaan dari gedebog pisang selesai dibuatkan yang-kung. Langsung saya pakai main berlari-larian. Jaranan... jaranan Jarane jaran teji Sing numpak ndara Behi Sing ngiring para mentri... *** Kata yang-kung lagu itu ciptaan Pangeran Dipanegara sebagai lantunan kesedihan… read more

Balada Kota Asap

Balada Kota Asap

Diposting : 18 September 2015 Ainia Prihantini

Aku tak bisa menyapa bulan yang hampir bundar sempurna dan keemasan di langit timur. Sebab, kabut sedang menjadi. Kalau beruntung, mungkin aku bisa melihat bulan yang berubah kuning kemerahan dan matahari yang menjadi oranye di sini. Dan jika itu terjadi, mungkin nanti kita bisa bertemu lagi di satu… read more