Ainia Prihantini
Author
Tirakat Kucing
Diposting : 05 Februari 2021 Ainia Prihantini
Setahun lebih ia mondar-mandir dan tidur di rumah. Cimol, kucing betina yang lebih mirip panda dengan bulu putih di sekujur tubuh serta hitam di bagian ekor dan sebagian muka. Berawal dari sedikit makanan, ia menjadi terbiasa berkunjung. Lama-kelamaan, ia mulai menginap. Hingga suatu sore ia membawa… read more
Mbah Rubi
Diposting : 22 Maret 2020 Ainia Prihantini
Hidup sendiri tidak membuat Mbah Rubi merasa kesepian. Ia biasa bercengkerama dengan keluarga kakak semata wayangnya yang tinggal tepat di sebelah rumah. Ia dekat dengan keluarga kakak laki-lakinya itu bukan hanya karena sering bergumul dengan mereka. Kedekatan itu juga terjalin lantaran ia ikut memanfaatkan… read more
Perempuan yang Mencintai Pisau
Diposting : 10 Oktober 2017 Ainia Prihantini
Anyir darahnya sungguh menyengat. Menusuk-nusuk saraf penciuman. Padahal, aku tidak benar-benar menggoreskan pisau di tangan anak kecil itu. Cairan merah yang mengalir dari jari mungilnya pun tak seberapa banyak. Dan lagi, aku benar-benar tak suka dengan keamisannya. Aku benci setiap kali harus bertemu… read more
Hening
Diposting : 15 September 2017 Ainia Prihantini
Seribu tujuh ratusan meter di atas permukaan air laut. Aku kembali menziarahi ekosistem gunung. Kunjungan keempat kalinya di tempat yang sama. Kotak ingatanku pun memutar satu demi satu bayangan pemandangan yang pernah kusaksikan. Bayangan-bayangan yang masih terekam jelas di dalam benak. Namun, aku… read more
Ki Hadjar
Diposting : 05 September 2017 Ainia Prihantini
Lebih kurang seminggu yang lalu, tiba-tiba ingatan saya seperti kembali kebelakang, ingat waktu berkunjung ke Museum Dewantara Kirti Griya. Waktu itu–pastinya saya lupa–saya ke sana untuk mengisi waktu liburan, sambil jalan-jalan, ya, sekalian ingin melihat isi museum. Museum memang cocok… read more
An-Nahl untuk Gunung
Diposting : 07 Agustus 2017 Ainia Prihantini
“Pencapaian pendakian seperti apa yang paling berhasil membuatmu terus mengucapkan ‘alhamdulillah’ saat mengenangnya?” Kalimat semacam itu acap kali ditujukan kepadaku ketika si penanya baru saja mengetahui bahwa aku suka melakukan perjalanan mendaki gunung. Aku selalu menjawab,… read more
Balada Kota Asap
Diposting : 18 September 2015 Ainia Prihantini
Aku tak bisa menyapa bulan yang hampir bundar sempurna dan keemasan di langit timur. Sebab, kabut sedang menjadi. Kalau beruntung, mungkin aku bisa melihat bulan yang berubah kuning kemerahan dan matahari yang menjadi oranye di sini. Dan jika itu terjadi, mungkin nanti kita bisa bertemu lagi di satu… read more