Puisi-puisi Shela Kusumaningtyas #2

19 Maret 2020
|
1174

Ibu

Aku memergoki ibu

Menyeka air mata, bersimpuh

Menengadahkan tangan

Suara mengalur lirih tercekat

Terisak menahan pecahnya tangis

Telingaku melebar

Menangkap gaung pinta dilayangkan ibu

Tentang anak-anaknya

 

Aku terus menyimak rintih ibu

Makin kencang dirapal

Kepala terus menunduk

Kalam-kalam tiada henti


 

Menyata

Dari balik tirai tersingkap

Embun menetes pelan

Menuruni jelujur tulang daun

Jatuh di tanah-tanah kering

Merayapi punggung biji-bijian

 

Tanah-tanah melunak

Menyeruakkan tunas-tunas kesegaran

Tanda hari baru menyapa

Jiwa-jiwa sempat dibungkam lara

Mimpi terpendam

Harapan memudar

Perlahan terpoles jelas

Mewujud jadi asa

Kian menyata


 

tempat tak aman

ada sepasang mata mengintai

dari segala penjuru mata angin

gerak-gerik bola mata penuh kecemasan

derap kaki menyeret

menyisakan tanda tanya tertelungkup

di kepalan tangan

lengking umpatan menghambur

heboh menuntun persembunyian


 

Buku

Hadirku lesap di antara riuhnya pengunjung

Mungkin saja kau akan kehilangan

Lalu menyisir ke setiap sudut rak berjubel

Ingatan dan kata-kata terperangkap di dalamnya

Aku tetap bersembunyi

Di balik lembaran-lembaran kisah tragis buku usang

Menguning dan mulai terlepas tiap halamannya

Aku harus menggenggam erat

Supaya cerita tidak berceceran

Menghambur lenyap

Seperti jalinan rasa gagal kita semai

Menjadi sebuah buku enak dibaca

 

Pandangan matamu tampak kebingungan

Huruf-huruf itu berputar-putar menabrakkan diri

Di keningmu berkerut

Memikirkan kita terlampau asing

 

Aku menepi setelah berkejaran

Menerobos deretan buih-buih kepalsuan

Dari deretan aksara kubolak-balik

Supaya kupaham maknanya

Namun tak pernah berhasil


Category : cerpen

SHARE THIS POST


ABOUT THE AUTHOR

Shela Kusumaningtyas

Seorang yang gemar membaca, menulis, berenang, dan jalan-jalan. Menulis menjadi sarana saya untuk mengabadikan berbagai hal. Menulis juga melatih saya untuk mengerti arti konsistensi dan pantang menyerah. Telah menerbitkan dua buku di Ellunar Publisher, kumpulan puisi berjudul Racau dan kumpulan opini berjudul Gelisah Membuah.