Inilah Hidup
26 Oktober 2017
|
1141
Semua keinginan dan harapan kita itu dalam kehidupan ini tidak langsung bisa terwujud. Ada proses panjang yang menyertai setiap usaha kita, dan ini, berlaku untuk semua manusia yang ada di muka bumi ini, tak ada pengecualian. Kehidupan dengan segala gerak yang terus-menerus terjadi di dalamnya, menuntut manusia untuk terus optimis dalam menjalaninya. Keyakinan atas segala sesuatu ini yang kemudian bisa membuat manusia bertahan dari segala macam cobaan serta masalah pelik yang dapat datang kapan saja. Al-Quran sebagai kalam Allah yang dibawa oleh baginda Rasulullah saw. sebagai bekal umatnya untuk menjalani kehidupan, memberikan arahan agar kita tak pernah putus harapan, agar tak pernah putus asa. Tapi tok demikian, terkadang ada saja orang yang merasa tak kuasa menghadapi segala macam cobaan. Bukankah Allah tidak akan memberi cobaan diluar kemampuan hambaNya? Berbagai macam persoalan hidup kadangkala datang menghampiri tanpa kita undang dan kita harapkan. Berbagai masalah inilah kerap kali membuat kita menyerah, lemah, bahkan berpikir bahwa kehidupan barangkali sudah tak layak lagi untuk dijalani. Namun, tak jarang juga dengan berbagai permasalan yang datang, justru membuat manusia semakin dewasa dalam menyikapinya, semakin kuat menjalani setiap penderitaan, dan semakin optimis menjalani kehidupan. Perbedaan sikap dalam menyikapi setiap permasalahan serta cobaan yang datang, sangat tergantung dari kualitas keimanan serta keyakinan seseorang. Sebagai seorang muslim, iman serta keyakinan kepada Allah sajalah menjadi sebuah kunci penting sebagai sandaran dalam menghadapi ujian, cobaan, dan beragam permasalahan kehidupan. Segala macam ujian, cobaan dan beragam permasalahan kehidupan yang Allah berikan kepada manusia dapat dijadikan sebuah bukti untuk mengukur keimanan seseorang. Bila seseorang diuji oleh Allah dan ia menghadapinya dengan kesabaran serta ketabahan, maka ujian akan dapat mudah dilewati. Karena ujian atau cobaan yang Allah berikan kepada manusia tak akan lebih dari kapasitas manusia dalam menerima cobaan itu.
ÔÇ£Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya... ÔÇØ (QS Al-Baqarah [2]: 286).Ketika keinginan, doa, serta harapan kita belum segera terwujud, maka sebenarnya di sana ada nilai yang tersirat: sebuah perjuangan, kesabaran, keistiqomahan dan keikhlasan. Menghadapi setiap permasalahan menuntut manusia untuk berjuang dan terus berjuang. Dengan perjuangan itulah keinginan, harapan, serta harapan bisa terwujud. Perjuangan adalah sebuah usaha sadar dalam gerak manusia untuk mewujudkan apa yang ia citakan. Barangkali kita ingat sejarah perjuangan Nabi Nuh a.s dalam menyampaikan risalah Tauhid kepada kaumnya. Selama ratusan tahun Nabi Nuh a.s berjuang mengajak kaumnya untuk menyembah Allah semata. Sepanjang waktu beliau terus berdakwah dan berdoÔÇÖa, walau pada akhirnya hanya mendapatkan pengikut yang sedikit saja. Selain perjuangan dalam ujian juga ada tuntutan kesabaran. Sabar terhadap ujian yang telah Allah tetapkan kepada kita. Dengan kesabaran jugalah ujian bisa dilewati. Belum terwujudnya keinginan serta harapan, belum terkabulnya doa, menuntut kita untuk tetap menunggu dengan sabar. Kesabaran juga mengingatkan kita pada cerita Nabi Ayyub a.s yang diuji Allah dengan beragam penyakit yang menjijikkan dan berkepanjangan. Hingga semua orang yang ada di sekelilingnya pergi meninggalkannya. Tapi dengan kesabaran dan juga ketabahan, Nabi Ayyub a.s berhasil mengahadapi ujian tersebut. Selain kesabaran, hal berikutnya yang tersirat dalam setiap ujian, cobaan, dan beragam permasalahan lainnya adalah sebuah keistikamahan, bahwa kita sebagai manusia diuji, tetap teguh pendirian jangan putus asa! Istikamah sebagai wujud sebuah perjuangan adalah hal penting dalam menjalani kehidupan, karena kehidupan itu terus bergerak. Keistikamahan juga menentukan seberapa tangguh diri kita dalam menghadapi ujian, dalam usaha mewujudkan impian, menjelmakan harapan, maupun dalam menuntaskan permasalahan. Cerita Nabi Nuh a.s di atas menjadi contoh agar kita tetap optimis dalam menjemput setiap cita dan harapan. Apa yang tersirat dalam segala ujian dan permasalahan hidup akan menjadi sempurna jika disertai dengan keikhlasan. Keikhlasan adalah prasyarat mutlak dalam menerima setiap ketentuan yang datang dari Allah. Dengan ikhlaslah, hati akan tentram dalam menjalani setiap problema kehidupan. Seperti halnya Nabi YaÔÇÖqub a.s yang ikhlas menerima cobaan bertubi yang datang dari Allah sejak anaknya yaitu Nabi Yusuf a.s hilang entah kemana. Ia tak pernah berkeluh kesah, putus asa, apalagi menjadi ingkar terhadap Tuhannya, Allah Swt. Permasalahan kehidupan, ujian, cobaan, belum terwujudnya harapan, adalah hal yang pasti kita temui. Namun itu bukan sebuah alasan untuk kemudian berkeluh kesah dan berputus asa. Ingat, bahwa setiap segala yang datang kepada kita adalah ketentuan yang terbaik untuk kita. Yang terpenting adalah bagaimana kita menghadapinya, bagaimana kita menemukan keindahan serta pelajaran yang tersirat dibaliknya. Inilah hidup. Semoga kita tetap tabah dalam menjalani kehidupan ini. Sabar, ikhlas, dan tawakkal kepada Allah hingga pada setiap masalah dan cobaan dapat kita lewati. Semoga kita tahan terhadap beragam ujian. Kata Socrates, ÔÇ£Hidup yang tidak teruji adalah hidup yang tidak berharga.ÔÇØ┬áWallahua'lam. Buletin Jumat Masjid Jendral Sudirman, Edisi 31 Juli 2015.
Category : buletin
SHARE THIS POST