Ramadhan

Malam Lailatul Qadar

Ringkasan

Lailatul Qadar adalah malam yang amat mulia. Manusia tidak dapat membayangkan betapa mulianya. Karena itu, ketika menjelaskan Al-Qur’an mendahulukan ungkapan Wa ma adraka / dan apakah yang menjadikan engkau—siapa pun engkau—mengetahui apakah Lailat al-Qadar? yakni Engkau—siapa pun engkau—tidak mampu mengetahui dan menjangkau secara keseluruhan betapa hebat dan mulai malam itu. Kata-kata yang digunakan manusia tidak dapat melukiskannya dan nalarnya pun sukar menjangkaunya.

Namun demikian, ini bukan berarti bahwa malam mulia itu tidak dapat “ditemui” atau menemui seseorang selain Rasul Saw. Sebab kalau demikian, mengapa Rasul Saw menganjurkan umatnya untuk mempersiapkan diri menyambutnya dengan memperbanyak i’tikaf dan ibadah, khususnya pada malam-malam ganjil setelah dua puluh hari Ramadhan.

Lailatul Qadar dilukiskan sebagai salam kedamaian sampai terbitnya fajar dan ini menjadikan hati seseorang yang mendapatkannya selalu damai dan tenteram sehingga mengantar pemiliknya dari ragu pada yakin, dari kebodohan pada ilmu, dari lalai pada ingat, khianat pada amanat, riya pada ikhlas, lemah pada teguh, dan sombong pada tahu diri.

Pada malam Lailatul Qadar malaikat-malaikat turun. Dan ini menjadikan seseorang yang mendapatkannya selalu mengarah pada kebaikan karena adanya bimbingan malaikat. Itulah alamat yang dapat dijadikan bukti pertemuan dengan Lailatul Qadar.

Sumber: M. Quraish Shihab, M. Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui, cet. xiv (Jakarta: Lentera Hati, 2008), hlm. 172-173.

Kajian Selanjutnya




Kajian Sebelumnya


Tan Malaka - Merdeka 100%

14 August 2024, 20:00

Erich Fromm - Lari dari kebebasan

07 August 2024, 20:00

Pancasila (QnA)

31 July 2024, 20:00

Ibnu Khaldun

24 July 2024, 20:00